Entah kenapa pas jaga di bedah kemaren gw 'bau' banget. Apalagi kalo malem Jumat, banyak banget pasien kecelakaan dan gak tau kenapa kecelakaannya banyak yang 'aneh' (beberapa motor kecelakaan di lobang yang sama, pasien semuanya fraktur idung dalam 1 malem, dll). Di satu malem Jumat bahkan ada pasien kecelakaan yang tiba-tiba dateng 15 menit sebelom jam jaga kelar, alhasil balik ke kosan pun jadi ngaret setengah jam dan malem itu gw cuman tidur 2 jam karena harus sampe di RS lagi jam 6 pagi.
Meskipun ngantuk tapi tetep maksain siangnya mau balik ke BSD dong ya, dan dalam perjalanan gw gak langsung pulang tapi langsung meluncur ke tempat spa buat pijet. Udah ngebayangin ngantuk-ngantuk gini kalo dipijetin pasti langsung molor dengan cantiknya. Dan hari itu, instead of pergi ke Galuh Ayu tempat spa andalan gw selama ini, gw memutuskan untuk mencoba spa di tempat spa yang baru.
Tempat spa ini udah beberapa bulan beroperasi sih, tempat spa ala Thailand gitu. Penampakan dari luarnya cantik dan megah banget, dan seminggu sebelumnya pas gw ke Natasha gw liat di tempat itu lagi ada promo. Tergoda, tapi belom sempet nyoba.
Sebelum mampir pun gw iseng buka website mereka, dan berdasarkan gambar-gambar di websitenya, tampilan didalamnya kayanya secantik tampilan luarnya. Kamar untuk treatmentnya keliatan besar dan nyaman, almost like a place to do yoga.
Nama tempatnya gak usah gw sebutin disini lah ya. Kenapa? Keep reading and you'll know. Yang jelas ini tempat spa bertemakan 'Thailand Spa', dikasih nama seperti nama bunga, dan tempatnya pas di belakang SPBU Petronas BSD.
Singkat cerita gw sampe didepan tempat itu, di pintu masuknya ada 2 penjaga cowo yang ngeliatin gw dengan pandangan heran pas gw masuk (whatever), terus di meja penerima tamunya, mbak-mbak resepsionisnya juga menyambut gw dengan pandangan heran dan tanya gw mau treatment yang kaya apa. Gw pilih salah satu treatment dari beberapa pilihan disitu yang harganya lumayan mahal IMO. Mungkin karena treatment ala Thailand jadi harganya beda kali ya, entahlah.
Gak berapa lama kemudian, gw dianter sama pegawai pria ke kamar untuk treatment gw. I was impressed when I saw the room. It was exactly like in the picture on their website. Nuansanya kaya hutan gitu, ada matras di lantai dengan tembok full kaca, flat TV, and a very artistic bathtub.
Setelah nunggu hampir 10 menit akhirnya terapis gw masuk, and I was shocked because she wore tank top and hot pants. Quite an unusual costume for a spa therapist. Tapi sekali lagi gw pikir, mungkin menyesuaikan dengan tema Thailand yang diusung spa ini.
The therapist told me to took off all of my clothes, and then lay down on the mattress. Terus gw tanya dong ke doi "Shower cap sama paper pantiesnya mana mbak?" Eh dia malah balik tanya ke gw dengan nada agak songong "Ya gak ada lah mbak, emang mbak biasanya spa dimana yang disediain kaya begituan?"
Whaatt?? Gw jawab dong "Biasanya saya di Martha Tilaar mbak. Dan di spa kebanyakan memang selalu disediain shower cap sama panties." Mamam.
Si terapis diem beberapa detik baru jawab "Oh gitu, mmm soalnya biasanya yang spa disini cowo-cowo mba, jadi gak disediain."
Gantian gw yang diem beberapa detik. Mikir dengan otak dan mata yang belom dibawa tidur lebih dari 24 jam ternyata susah juga ya. Karena ngantuk dan males mikir akhirnya gw turutin lah perintah si terapis buat memulai treatment gw, with no underwear on! Huaaa geliii!!!!
Gw yang belom tidur sehari semalem ini berharap dapet pijetan yang asoy sampe bikin gw ketiduran dong ya. Ternyata si terapis ini mijetnya super asal-asalan dan kasar. Seluruh badan gw cuman kaya diteken-teken gajelas, dan body scrubnya juga cuman digosok asal-asalan sekadarnya.
Ditengah-tengah sesi treatment yang super gak menyenangkan itu gw sempet mikir "Eh, tadi katanya biasanya cowo yang spa disini. Terus kalo cowo spanya gak make underwear juga gitu? Ewww..." But I'm too tired and too sleepy to analyse.
Selesai massage dan scrub, si terapis nyuruh gw berendam dan mandi. Begitu kelar, gw keluar dari bathub dan mau make baju gw lagi, baru deh gw liat ternyata dari tadi si terapis duduk di pojokan ruangan sementara gw berendam dan mandi. She doesn't leave the room at all! Tambah berasa bete karena merasa gak dikasih privasi sama sekali dong ya, soalnya kan di tempat spa lain kalo kita lagi berendam plus mandi, si terapis pasti pamit meninggalkan ruangan treatment dan nunggu kita selesai diluar.
Kemudian gw mikir lagi "Terus kalo cowo yang mandi ditungguin juga sama doi? Eeeww!!! EEWWW!!!!!" Disgusting. Gw cepat-cepat make baju gw dan keluar dari ruang treatment tanpa ngasih tip ke terapisnya. I was a totally unhappy customer.
Gw menuju ke tempat penerima tamu buat membayar treatment super 'eww' barusan. Dan disitu duduk seorang cowo oriental, I'm guessing he's the owner of the place or something. He asked me with a 'weird' smile on his face "Gimana treatmentnya mbak?" Gw jawab dengan muka kesel "Ga enak sama sekali." Kemudian dia nanya lagi, masih dengan senyuman 'aneh' yang entah artinya apa "Emang mbak biasanya spa dimana?" Hah! What is wrong with this place? Selalu nanyain gw biasanya spa dimana. "Martha Tilaar." jawab gw singkat sambil banting duit. Dan si cowo itu cuman bilang "Ooohh."
Tanpa nunggu lama gw langsung hengkang dari tempat itu, pulang kerumah, ngadu ke nyokap sambil bete, abis itu hibernasi sampe subuh.
Pasca hibernasi, dengan badan yang lebih seger dan otak yang lebih jalan, gw mulai browsing mengenai tempat spa yang gw datengin kemaren itu. Gw nemu thread di kaskus yang me-review beberapa tempat spa di BSD. Tempat-tempat spa yang namanya sering gw denger, sering gw lewati, tapi belom pernah gw datengin karena gak tertarik.
Alangkah kagetnya gw karena ternyata thread kaskus itu ngebahas tentang tempat spa... plus-plus.
Matilah awak.
And then everything that happened yesterday made sense to me. Gw salah masuk. Ke tempat spa terselubung. Tempat spa mesum. Super disgusting.
Gw cuman bisa baca isi thread itu sambil geleng-geleng kepala. Gw gak menyangka ternyata di BSD bertebaran tempat spa gak bener seperti itu. Gw gak habis pikir kenapa tempat seperti itu 'dilegalkan' untuk beroperasi. And I'm even more disgusted by the people on the thread yang membanggakan diri karena udah berpetualang ke banyak tempat 'itu'. Bahkan ada yang dengan bangganya bilang kalo dia menyambangi tempat itu 2-3 kali sebulan.
Yeah it was their choice, whatever. But, come on man! Get a f*ckin life!
Sebagai perempuan, adanya tempat 'kaya gitu' really concerns me. I couldn't help but think what would I feel if I have a husband or son, and knowing about this stuff. Pasti bakal khawatir banget. I even wondered if I have a daughter, pasti gw tetep berasa insecure dengan tersebarnya tempat 'kaya gitu' disekitar tempat tinggal gw. What if my clueless daughter accidentally enter those kind of place because she didn't know that place is a 'fake spa'? What if someone saw my daughter walk into that place and thought that she works there or something? While she only there because she doesn't know. Those things concern me a lot. Seriously.
Yah, semoga saja tempat-tempat gak bener begitu cepet ditutup.
Ladies, terutama yang tinggal di BSD, please be careful on choosing place to spa. Browsing dulu, baca review, cari rekomendasi tentang tempat yang mau didatengin. Salah masuk ke tempat gak bener kaya gitu ga enak banget loh! Sumpah!
As for now, I would be even more careful to try new spa place. Meanwhile I will stick to Galuh Ayu or Martha Tilaar aja deh. Udah terjamin kualitasnya. Semoga kedepannya makin banyak tempat spa khusus wanita di BSD.
Meskipun ngantuk tapi tetep maksain siangnya mau balik ke BSD dong ya, dan dalam perjalanan gw gak langsung pulang tapi langsung meluncur ke tempat spa buat pijet. Udah ngebayangin ngantuk-ngantuk gini kalo dipijetin pasti langsung molor dengan cantiknya. Dan hari itu, instead of pergi ke Galuh Ayu tempat spa andalan gw selama ini, gw memutuskan untuk mencoba spa di tempat spa yang baru.
Tempat spa ini udah beberapa bulan beroperasi sih, tempat spa ala Thailand gitu. Penampakan dari luarnya cantik dan megah banget, dan seminggu sebelumnya pas gw ke Natasha gw liat di tempat itu lagi ada promo. Tergoda, tapi belom sempet nyoba.
Sebelum mampir pun gw iseng buka website mereka, dan berdasarkan gambar-gambar di websitenya, tampilan didalamnya kayanya secantik tampilan luarnya. Kamar untuk treatmentnya keliatan besar dan nyaman, almost like a place to do yoga.
Nama tempatnya gak usah gw sebutin disini lah ya. Kenapa? Keep reading and you'll know. Yang jelas ini tempat spa bertemakan 'Thailand Spa', dikasih nama seperti nama bunga, dan tempatnya pas di belakang SPBU Petronas BSD.
Singkat cerita gw sampe didepan tempat itu, di pintu masuknya ada 2 penjaga cowo yang ngeliatin gw dengan pandangan heran pas gw masuk (whatever), terus di meja penerima tamunya, mbak-mbak resepsionisnya juga menyambut gw dengan pandangan heran dan tanya gw mau treatment yang kaya apa. Gw pilih salah satu treatment dari beberapa pilihan disitu yang harganya lumayan mahal IMO. Mungkin karena treatment ala Thailand jadi harganya beda kali ya, entahlah.
Gak berapa lama kemudian, gw dianter sama pegawai pria ke kamar untuk treatment gw. I was impressed when I saw the room. It was exactly like in the picture on their website. Nuansanya kaya hutan gitu, ada matras di lantai dengan tembok full kaca, flat TV, and a very artistic bathtub.
Setelah nunggu hampir 10 menit akhirnya terapis gw masuk, and I was shocked because she wore tank top and hot pants. Quite an unusual costume for a spa therapist. Tapi sekali lagi gw pikir, mungkin menyesuaikan dengan tema Thailand yang diusung spa ini.
The therapist told me to took off all of my clothes, and then lay down on the mattress. Terus gw tanya dong ke doi "Shower cap sama paper pantiesnya mana mbak?" Eh dia malah balik tanya ke gw dengan nada agak songong "Ya gak ada lah mbak, emang mbak biasanya spa dimana yang disediain kaya begituan?"
Whaatt?? Gw jawab dong "Biasanya saya di Martha Tilaar mbak. Dan di spa kebanyakan memang selalu disediain shower cap sama panties." Mamam.
Si terapis diem beberapa detik baru jawab "Oh gitu, mmm soalnya biasanya yang spa disini cowo-cowo mba, jadi gak disediain."
Gantian gw yang diem beberapa detik. Mikir dengan otak dan mata yang belom dibawa tidur lebih dari 24 jam ternyata susah juga ya. Karena ngantuk dan males mikir akhirnya gw turutin lah perintah si terapis buat memulai treatment gw, with no underwear on! Huaaa geliii!!!!
Gw yang belom tidur sehari semalem ini berharap dapet pijetan yang asoy sampe bikin gw ketiduran dong ya. Ternyata si terapis ini mijetnya super asal-asalan dan kasar. Seluruh badan gw cuman kaya diteken-teken gajelas, dan body scrubnya juga cuman digosok asal-asalan sekadarnya.
Ditengah-tengah sesi treatment yang super gak menyenangkan itu gw sempet mikir "Eh, tadi katanya biasanya cowo yang spa disini. Terus kalo cowo spanya gak make underwear juga gitu? Ewww..." But I'm too tired and too sleepy to analyse.
Selesai massage dan scrub, si terapis nyuruh gw berendam dan mandi. Begitu kelar, gw keluar dari bathub dan mau make baju gw lagi, baru deh gw liat ternyata dari tadi si terapis duduk di pojokan ruangan sementara gw berendam dan mandi. She doesn't leave the room at all! Tambah berasa bete karena merasa gak dikasih privasi sama sekali dong ya, soalnya kan di tempat spa lain kalo kita lagi berendam plus mandi, si terapis pasti pamit meninggalkan ruangan treatment dan nunggu kita selesai diluar.
Kemudian gw mikir lagi "Terus kalo cowo yang mandi ditungguin juga sama doi? Eeeww!!! EEWWW!!!!!" Disgusting. Gw cepat-cepat make baju gw dan keluar dari ruang treatment tanpa ngasih tip ke terapisnya. I was a totally unhappy customer.
Gw menuju ke tempat penerima tamu buat membayar treatment super 'eww' barusan. Dan disitu duduk seorang cowo oriental, I'm guessing he's the owner of the place or something. He asked me with a 'weird' smile on his face "Gimana treatmentnya mbak?" Gw jawab dengan muka kesel "Ga enak sama sekali." Kemudian dia nanya lagi, masih dengan senyuman 'aneh' yang entah artinya apa "Emang mbak biasanya spa dimana?" Hah! What is wrong with this place? Selalu nanyain gw biasanya spa dimana. "Martha Tilaar." jawab gw singkat sambil banting duit. Dan si cowo itu cuman bilang "Ooohh."
Tanpa nunggu lama gw langsung hengkang dari tempat itu, pulang kerumah, ngadu ke nyokap sambil bete, abis itu hibernasi sampe subuh.
Pasca hibernasi, dengan badan yang lebih seger dan otak yang lebih jalan, gw mulai browsing mengenai tempat spa yang gw datengin kemaren itu. Gw nemu thread di kaskus yang me-review beberapa tempat spa di BSD. Tempat-tempat spa yang namanya sering gw denger, sering gw lewati, tapi belom pernah gw datengin karena gak tertarik.
Alangkah kagetnya gw karena ternyata thread kaskus itu ngebahas tentang tempat spa... plus-plus.
Matilah awak.
And then everything that happened yesterday made sense to me. Gw salah masuk. Ke tempat spa terselubung. Tempat spa mesum. Super disgusting.
Gw cuman bisa baca isi thread itu sambil geleng-geleng kepala. Gw gak menyangka ternyata di BSD bertebaran tempat spa gak bener seperti itu. Gw gak habis pikir kenapa tempat seperti itu 'dilegalkan' untuk beroperasi. And I'm even more disgusted by the people on the thread yang membanggakan diri karena udah berpetualang ke banyak tempat 'itu'. Bahkan ada yang dengan bangganya bilang kalo dia menyambangi tempat itu 2-3 kali sebulan.
Yeah it was their choice, whatever. But, come on man! Get a f*ckin life!
Sebagai perempuan, adanya tempat 'kaya gitu' really concerns me. I couldn't help but think what would I feel if I have a husband or son, and knowing about this stuff. Pasti bakal khawatir banget. I even wondered if I have a daughter, pasti gw tetep berasa insecure dengan tersebarnya tempat 'kaya gitu' disekitar tempat tinggal gw. What if my clueless daughter accidentally enter those kind of place because she didn't know that place is a 'fake spa'? What if someone saw my daughter walk into that place and thought that she works there or something? While she only there because she doesn't know. Those things concern me a lot. Seriously.
Yah, semoga saja tempat-tempat gak bener begitu cepet ditutup.
Ladies, terutama yang tinggal di BSD, please be careful on choosing place to spa. Browsing dulu, baca review, cari rekomendasi tentang tempat yang mau didatengin. Salah masuk ke tempat gak bener kaya gitu ga enak banget loh! Sumpah!
As for now, I would be even more careful to try new spa place. Meanwhile I will stick to Galuh Ayu or Martha Tilaar aja deh. Udah terjamin kualitasnya. Semoga kedepannya makin banyak tempat spa khusus wanita di BSD.
Haaaa iyah nih benerrr.. Gilaaaa di bsd bnyakkk bgd tempat beginian.. Gw jg dlu smpet nelpon utk nanya harga di salah satu spa di bsd junction. Dia ga mau sebutin pricelist sama skli. Gw sampe mikir, martha tilaar aja yg gede mau ngsih pricelist.
ReplyDeleteDan berceritalah gw ke temen gw. Trnyata kata temen gw : itu spa plus2.. Malahan temen gw sampe dtg kesitu, krn dia jg ga tau -___-
2015 kemaren perusahaan gw buka cabang klinik di BSD, dan bukanya di ruko Golden Boulevard, dimana bagian belakang ruko itu kan sederetan banyak spa kayak begitu yaaaa.
DeleteAsli rasanya pengen teriak ke bos "klinik kita pindah tempat aja pleaseeeee!!" hahahahaha, tiap mau praktek kok bawaannya sebel.. ihik.
Yang sabar yaa..
Deletebsd emang tempatnya spa plus2...hati..
ReplyDelete